Calon Suamiku yang ku kasihi, tak mampu lagi aku untuk memimpikan mu menikahiku.
pertama kali kau nyatakan itu padaku, aku benar - benar panic, bukan, bukan karena aku tak mau, melainkan karena hatiku tak kuasa menahan buncah bahagia di dadaku. aku akan menjadi seorang permaisuri. aku akan menjadi istri, posisi mulia di hadapan Rabb ku. Dengan Penuh bahagia ku bayangkan kehidupanku setelah menjadi Permaisurimu. bukan, bukan membayangkan mnejadi seorang istri dari keluarga kaya raya yang bisa bepergian dengan mobil mewah yang ku bayangkan. melainkan menjadi istrimu yang menemanimu kemanapun engkau pergi wahai calon suamiku, aku membayangkan bahagianya aku mengurusimu, memenuhi semua kebutuhanmu, mempersiapkan apa yang kau butuhkan untuk membangun keluarga kecil kita. karena dengan kesadaran aku tau kita memulai segalanya dari Awal.memulai keluarga kecil kita dari bawah.
Aku tau mungkin engkau kadang merasa heran dengan ku yang kadang sulit kau atur, kadang juga aku bingung mengendalikan diriku. ingin rasnaya aku berbagi dengan sahabat - sahabtku, namun aku tak memilikinya, karena kita pernah ada di jalan yang salah, sehingga aku takut dan mereka pun enggan bersahabt lagi denganku. entahlah...
wahai engkau calon suamiku, engkau pasti tau bagaimana sulit di aturnya diriku, kadang bersikap semaunya, sulit di atur, masih harus di ingatkan mengenai menutup aurat dengan baik, bagaimana cara 'becinta' dengan tuhan, bagimana cara bersyukur maupun bagaimana cara bergaul. kau melarnagku bekrja di luar setelah menjadi permaisurimu, melarangku keluar tanpa izin mu. semuanya jauh dari gaya hidup wanita - wanita modern yang bebas, yang aku sendiri sebenarnya tau bahwa gaya hidup wanita - wanita modern itu belum tentu cocok untukku.
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau memerintahkanku untuk berhenti bekerja?aku merasa bahwa perintahmu itu adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia, dan di perintah - perintah oleh orang lain. Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar sekalipun?aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu.
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita,aku merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku.
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu, aku merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah.
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulanku,aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka.
yaaa. aku akan sangat berterimakasih jika engkau membatasi kebebasanku bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami.
Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya. agar aku tak terperosok ke dalm propaganda musuh- musuh islam sehingga aku menjadi terperosok pada jurang kemurtadan.
Namun saat pada kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental. bukan, Aku bukan bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik. Tapi sebelum aku memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang wanita dan seorang istri.
Duhai calon suamiku,aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihanku.
Duhai calon suamiku, aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Duhai calon suamiku, aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu.
Duhai calon suamiku, aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Duhai calon suamiku, aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu.
Duhai calon suamiku, sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan akhirat. Untuk itu ajaklah aku untuk menyelammi kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu.....oh sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan cinta dan membimbingku dengan kasih, Subhanllah...
Duhai calon suamiku, sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh perasaan hatiku, Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Alloh dan semoga itu adalah dirimu.
Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir. Amin...
Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir. Amin...
Teruntuk Calon Suamiku
Yassin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar